MEMORI LUKA
Oleh:
Dwiki Ardiansyah
Berbicara tentang
langit yang selalu berganti topik
Terkadang luruh pada
bulan peranggas awan
Tapi tak hayal juga
mencabik tanah hingga terbesit membentuk luka
Dan pewayang masih
aktif memainkan peran sesuai dengan penokohan
Waktu selalu berkaitan erat dengan memori
Datang tak terduga dengan membawa sebingkai rasa
Hitam putih pasti ada di setiap sudut perjalanan ini
Membolak – balik hasrat untuk menampangkan mimik muka
Kenangan itu mematri di
pelupuk mata
Terbuai buih netra
ketika kita memaksa mengukir kembali waktu
Terharu, sedih nan
gelisah tentunya terulang kembali
Saat aku memutar
kembali dokumen nyata
Tentang memori luka
tepat saat mulai mengenal dewasa
Mereka berkata tanpa mengenal namaku
Bersembunyi di balik kerumunan masa itu
Hingga aku mendengar desisan angin yang berbisik padaku
Tentang ucapan keji mereka tanpa empati di balakang
tubuhku
Wonogiri,
14 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar